avatar

free counters

01 Maret, 2009

bmg hack

Report this post Reply with quote
Image
Sementara Israel terus memuntahkan peluru-pelurunya di Jalur Gaza, para hacker juga melakukan "perang" di dunia maya dengan cara menginfiltrasi situs-situs Israel dengan memposting video, foto-foto dan slogan-slogan yang isinya mengutuk agresi Israel.

Surat kabar Asharq al-Awsat yang terbit di London dalam laporannya menyebutkan, para hacker yang merusak situs-situs Israel itu diduga beroperasi dari Libanon, Maroko, Iran dan Turki. Sementara laporan radio Israel menyebutkan,target para hackers itu adalah situs-situs perusahaan dan lembaga pemerintahan Israel termasuk situs Departemen Pertahanan Israel dan situs Israel Discount Bank.

Salah seorang hacker yang menyebut dirinya T@ke Sn!per mengatakan, kelompoknya berhasil meng-hack lebih dari 30 situs Israel, diantaranya situs-situs pemerintah Israel termasuk situs bank-bank dan situs partai politik Israel.

Sedikitnya, ada 10.000 situs milik Israel yang berhasil dilumpuhkan oleh para hacker itu. Setiap hacker bahkan melumpuhkan sekitar 2.485 situs Israel.

Situs milik sejumlah surat kabar Israel, seperti Maariv dan Yediot aharonot, juga tak luput dari serangan para hacker. Para hacker memasang foto-foto warga Palestina yang menjadi korban keganasan Israel dan foto-foto warga Irak yang menjadi korban kekejaman penjara-penjara AS.

sumber : http://eramuslim.com/berita/dunia/hacke ... israel.htm

gelo setiap hacker melumpuhkan 2000++ situs israel....wkwkwkwk

कान्तिक दान tampan


Makan dan minum secukupnya

Agar cantik dan tampan, akhwat dan ikhwan tidak boleh makan seenaknya/sesukanya dengan penuh kerakusan, tapi makan sebatas dapat menegakkan tulang-tulangnya untuk mendapatkan

tenaga dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dengan baik.

Ingatlah firman Allah swt.: "…makan dan minumlah, janganlah berlebih-lebihan/melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Q.S. Al A’raaf 7: 31). Kemudian dalam sebuah hadits diterangkan: "Dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi saw. sabdanya: "Orang-orang kafir makan dengan tujuh perut, dan orang mukmin makan dengan sebuah perut." (H.R. Muslim).

Rasulullah saw. menghindari makan dan minum berlebih-lebihan. Beliau makan dan minum hanya pada saat perut terasa lapar dan mengisi perut dalam tiga bagian, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk bernafas. Akibat banyak makan biasanya mudah obesitas, mudah terkena penyakit, cenderung malas ibadah, malas bekerja. dll.

Berolah Raga

Supaya kecantikan/ketampanan yang telah Allah swt. anugerahkan pada kita dapat dijaga, upayakan kondisi fisik selalu bugar melalui olah raga sesuai minat/usia masing-masing. Aturlah waktunya disela-sela kesibukan yang ada. Dalam suatu hadits diterangkan: "Orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah." (H.R. Muslim).

Dengan berolah raga insya Allah jasad kita dapat lebih terawat, sehingga kondisi tersebut dapat membantu ikhwan/akhwat melaksanakan tugas rutin sehari-hari dengan energik.

Menjaga kebersihan

Yang perlu dijaga kebersihannya adalah seluruh anggota badan dan pakaian. Hadits Bukhari menerangkan: "… Mandilah pada hari Jumat dan keramaslah meskipun kau tidak dalam keadaan junub dan pakailah wewangian…" Perbedaan wewangian antara ikhwan dan akhwat ada, yaitu: Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Parfum pria adalah yang tercium aromanya dan tidak tampak warnanya dan parfum wanita adalah yang tampak warnanya dan tidak tercium aromanya." (H.R. Tirmidzi dan An-Nasa’i). Ikhwan/akhwat hendaknya dapat menjaga penampilan diri dari bau keringat yang tidak sedap.

Juga dalam hadits Bukhari dan Muslim diterangkan kebersihan badan seseorang dengan menjaga lima perkara yang termasuk fitrah, yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memendekkan kumis.

Untuk kebersihan pakaian, Imam Ahmad dan Nasai meriwayatkan hadts dari Jabir r.a., ia berkata: "Rasulullah saw. pernah mengunjungi aku. Ketika beliau melihat seorang laki-laki lewat dengan pakaian lusuh dan kumal, beliau bertutur: Rupanya ia tidak mempunyai sabun untuk mencuci pakaiannya itu." Pada hadits ini, Rasulullah saw. tidak menyukai seseorang yang bertemu dan berkumpul dengan orang lain memakai baju yang kotor dan lusuh selama ia mampu mencuci dan membersihkannya.

Rasulullah saw. mengajarkan kita bahwa pakaian seorang muslim harus selalu rapi dam bersih, sehingga penampilannya sedap di pandang mata. Tentu saja, pakaian tersebut tidak perlu yang selalu baru apalagi kebiasaan mengoleksi baju dengan jumlah berlebih-lebihan, yang terpenting adalah rapi dan bersih, karena pakaian yang menjadi rizki kita sesungguhnya apa-apa yang sampai tidak dapat terpakai lagi oleh diri masing-masing.

Menjaga kebersihan gigi dan mulut, "Seandainya tidak memberatkan kepada umatku, pasti aku suruh mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Memelihara kebersihan rambut, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang memiliki rambut, maka hendaklah ia menghormatinya (memeliharanya)." (H.R. Abu Daud dan Abu Hurairah r.a.). Menghormati rambut itu maksudnya membersihkan, menyisir, memberi wewangian (minyak rambut), dan memeliharanya dengan baik. Islam tidak menyukai orang yang membiarkan rambutnya berantakan/acak-acakan, kotor, dan bau.

Merapikan Diri

Firman Allah swt.: "Katakanlah, siapakah yang mengharamkan perhiasan Allah yang Dia keluarkan untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik-baik?" (Q.S. Al A’raf 7: 32).

Dalam menafsirkan ayat tersebut, Imam Qurthuby berkata: "Imam Makhul meriwayatkan dari Aisyah r.a., ia bercerita: "Pernah sekelompok sahabat menunggu Rasulullah saw. di depan pintu. Ketika beliau hendak keluar menemui mereka, beliau bercermin di air yang ada di dalam bejana di dalam rumah. Setelah beliau merapikan rambut dan jenggotnya, aku (Aisyah) berkata: "Engkau lakukan ini, wahai Rasulullah?" "Ya, bila seseorang akan menjumpai saudaranya hendaklah ia merapikan dirinya. Karena sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan," jawab Rasulullah saw."

Setiap orang perlu memelihara kerapian dirinya, janganlah membiarkan diri dalam penampilan kusut dan kumal dengan dalih ingin zuhud. Rasulullah saw. sendiri menganjurkan untuk berpenampilan rapi, padahal beliau adalah orang yang paling tawadhu dan zuhud.

Maka, selama memperapi diri itu tidak berlebihan, Allah swt. menganjurkan, "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkannya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik-baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) untuk orang-orang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (Q.S. Al A’raf 7: 31-32).

Namun wanita muslimah tidak boleh tabaruj. Allah swt. telah melarang tabaruj melalui Q.S. An-Nur 24 : 60 dan Q.S. Al Ahzab 33 : 59. Menurut Ibnu Katsir, tabaruj berarti wanita yang keluar rumah dan berjalan/memamerkan diri di hadapan laki-laki (tabaruj jahiliah). Menurut Bukhari, tabaruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain, dan menurut Muqatil tabaruj adalah wanita yang melepaskan jilbabnya, memperlihatkan kalung dan gelangnya.

Juga wanita muslimah yang benar selalu sadar dan ingat pada konsep sikap tawazun (pertengahan/keseimbangan) dalam segala hal, jangan sampai berdandan/merapikan diri berlebih-lebihan atau mengukur penampilan diri berdasarkan kekayaan materi. "Celakalah hamba dinar dan dirham dan hamba sutera dan beludru. Jika ia diberi nikmat, ia senang dan bila tidak diberi ia benci." (H.R. Bukhari).

Yang terakhir, agar penampilan ikhwan/akhwat dapat cantik dan tampan perlu dilengkapi dengan terpeliharanya unsur akal pikiran dengan ilmu. Memang, tidak semua orang punya kecerdasan dan kesempatan yang sama. Tetapi, ikhwan/akhwat harus selalu mencari dan meminta tambahan ilmu kepada Allah swt., sebagaimana diterangkan dalam firman Allah swt., "…Dan Katakanlah, "Ya Rabbi, tambahkanlah kepadaku ilmu." (Q.S. Thaha 20: 114). Dalam sebuah hadits, Aisyah r.a berkomentar: "Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar. Mereka tidak malu-malu untuk bertanya dalam rangka tafaquh fiddin (mendalami masalah agama)." (H.R. Bukhari Muslim).

Oleh karena itu, yang perlu tetap diusahakan adalah memiliki kepedulian untuk selalu berusaha menambah/memahami/mengamalkan ilmu Islam sedikit demi sedikit, adanya proses mencari ilmu sampai akhir hayat, sebab hal tersebut akan menjadi landasan berfikir dan beramal seseorang. Begitu pula ilmu lainnya, kita pelajari sebagai sarana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah swt. Sehingga insya Allah, dengan terpadunya unsur hati, jasad/fisik, dan ilmu pada diri ikhwan dan akhwat, ketampanan dan kecantikan kita dapat membawa keselamatan dunia dan akhirat. Wallahu A’lam Bishshawab.

Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di kuburku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada penglihatanku, cahaya pada rambutku, cahaya pada kulitku, cahaya pada dagingku, cahaya pada darahku, cahaya pada tulang-tulangku. Wahai Tuhanku, besarkanlah bagiku cahaya dan berikanlah bagiku cahaya dan jadikanlah padaku cahaya dan tambahkanlah padaku cahaya, tambahkanlah padaku cahaya, tambahkanlah padaku cahaya. Aamiin.

Love Actually

Di saat waktu berhenti….
kosong…
dimensi membutakan mata memekakkan telinga
lalu diri menjadi hampa
saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka
sadarku akan hadirMu
mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri

Pernah terbesit di pikiran gue iri melihat orang-orang di sekeliling gue, disayangi “someone”. Apalagi di bulan Februari. Di mana-mana nuansanya Valentine bhow! Gue emang penganut “tiada pacaran sebelum akad”, tapi sebagai manusia kadang timbul juga perasaan ingin diperhatikan secara istimewa. Tidak pernah tahu rasanya candle light dinner. Pun tidak pernah menerima cokelat Toblerone dengan kata-kata romantis dari puisinya khalil Gibran (ABCDE..., Aduh Bhow, Capek Dech Eke). Tidak ada yang menawarkan jaketnya saat gue menggigil kedinginan. Atau berpegangan tangan sambl melihat hujan meteor. (Deuh, MG buanget! Basi dech he.. he…)
Dari waktu ke waktu selalu gue temukan cerita dan kisah asmara antara dua sejoli yang tertusuk panah cinta. Segala teori dan argumentasi yang dilontarkan akan lumpuh begitu saja saat gue sendiri yang mengalami bagaimana hebatnya cinta itu mempengaruhi diri (pengalaman pribadi ney...). Mungkin sulit dipahami bagi orang yang sedang tak mencinta, bagaimana rasa cinta itu menjelma menjadi ratusan ribu pulsa telepon, berlimpahnya waktu untuk menunggu yang terkasih walau sedang dalam deadline ketat, terbuka lebarnya mata mengerjakan tugas-tugas demi membantu yang tersayang, bahkan sampai sebuah Taj Mahal yang begitu megah. Bongkahan pengorbanan yang tak rela dipecahkan… (Ah... Romantisnya....)
Lalu gue pun tersadar, kata-kata cinta yang dirindukan itu sudah sering gue dengar. Orang tua gue selalu mngucapkannya. Memanggil gue dengan “sayang” betapapun gue telah menyusahkan dan sering menyakiti mereka. Mungkin mereka bahkan memanggil gue seperti itu sejak gue belum dilahirkan. Padahal belum tentu gue yang melapangkan mereka ke surga…. Belum tentu bisa jadi kebanggaan mereka. Jangan-jangan hanya jadi beban…:(
Tatapan cinta itu juga sering gue terima. Dari ibu yang begadang menjaga gue yang sedang demam…. Dari ayah yang sampai berhenti merokok agar bisa membeli makanan untuk gue…. Dari teman yang beriring-iring menjenguk gue ketika dirawat di rumah sakit…. Dari adik yang memeluk gue ketika bersedih. Dari sepupu yang berbagi makanan padahal ia juga lapar. Aduh coy, betapa seringnya gue nggak menyadari…
Gue selalu terpana dengan cinta. Membuat pikiran ini dengan susah payah membayangkan seorang Abu Bakar yang tiba-tiba berlari kesana kemari, kadang ke depan, ke samping, lantas tiba-tiba ke belakang Rasulullah. Saat itu mereka sedang dalam perjalanan hijrah menuju Madinah. Di belakang, orang-orang kafir Quraisy mengejar, bermaksud membunuh Muhammad SAW. Tentu saja Rasulullah terheran-heran. Beliau pun bertanya dan dijawab oleh Abu Bakar, bahwa ketika ia melihat musuh ada di belakang, maka Abu Bakar berlari ke belakang. Jika musuh di depan, Abu Bakar lari ke depan, dan seterusnya. Abu Bakar siap menjadi tameng buat Rasulullah. Agar jika ada musuh menyerang, ia lah yang lebih dulu menerimanya. (‘Berkas-berkas Cahaya Kenabian’, Ahmad Muhammad Assyaf).
Kasih dari ciptaan Allah lainnya juga melimpah. Matahari yang menyinari dengan hangat. Udara dengan tekanan yang pas. Sampai cinta dari hal yang selama ini mungkin tidak terpikirkan. Gue pernah membaca tentang planet Jupiter. Sebagai planet terbesar tata surya kita, Jupiter yang gravitasinya amat tinggi, seakan menarik bumi agar tidak tersedot ke arah matahari. Benda-benda langit yang akan menghantam bumi, juga ditarik oleh Jupiter. Kita dijaga Men! Di atas segalanya, tentu saja ada cinta Allah yang amat melimpah. Duh…. Begitu banyaknya gue berbuat dosa, Allah masih berbaik hati membiarkan gue hidup…. Masih membiarkan gue bersujud walau banyak nggak khusyuknya. Padahal kalau Ia mau, mungkin gue pantas-pantas saja langsung dilemparkan ke neraka Jahannam… Coba, mana ada sih kebutuhan gue, elo dan kita semua yang tidak Allah penuhi. Makanan selalu ada. Kita berkesempatan menimba ilmu sampai ke tingkat tinggi. Anggota tubuh yang sempurna. Diberi kesehatan. Diberi kehidupan. Apalagi yang kurang? Tapi tetap saja berbuat maksiat, jarang sedekah, lupa ibadah, nyontek, banyak bikin dosa…. Hidup lagi... Malu gue...
Tentu ada ujian dan kerikil di sepanjang kehidupan ini. Tapi bukankah itu bagian dari kasih-Nya juga? Bagaimana kita bisa merasakan kenikmatan jika tidak pernah tahu rasanya kepedihan? Buat temen-temen gue yang diuji Allah dengan cobaan, yakinlah bahwa itu cara Allah mencintai elo. Pasti ada hikmahnya. Pasti! Jadi, selama ini ternyata kita bukan kekurangan cinta. Bahkan kita tenggelam dalam lautan cinta yang begitu murni. Kita aja yang nggak pernah sadar.
Sekarang pertanyaannya, apa yang telah kita lakukan untuk membalasNya? Kalau gue, (malu nih..) sepertinya masih sering menyakiti orang lain. Sadar ataupun tidak sadar. Kalaupun tidak sampai menyakiti, rasanya masih sering tidak peduli dengan orang. Apalagi pada Allah…. Begitu besarnya cinta Allah pada gue dan gue masih sering menyalahgunakannya. Mata tidak digunakan semestinya, lisan kejam dan menyayat-nyayat, waktu yang terbuang sia-sia… dan banyak lagi lainnya, kalo mau diketik semua nggak bakal cukup dech hardisk ini.
Kalau sudah seperti ini, rasa iri pada semua hal-hal yang berbau “pacaran pra-nikah” hilang sudah. Minimal, berkurang drastislah. Siapa bilang gue tidak dicintai? Memang tidak ada yang mengantar-antar gue ke mana-mana, tapi Allah menjaga di setiap langkah. Tidak ada candle light dinner, tapi ada sebuah keluarga hangat yang menemani setiap makan malam. Tidak ada surat cinta, tap bukankah Allah selalu memastikan kebutuhan kita terpenuhi? Bukankah itu juga cinta?
Sadar nggak sih Men...?. “cinta” yang digembor-gemborkan di TV lewat film, lagu, puisi bahkan menjadi “dewa” bagi kebanyakan youngster sekarang tuh “cinta negatif!”. That is… cinta yang dialirkan dari energi tak terkendali. Ini nich, cinta yang merusak. Terlahir dari syubhat dan syahwat. Ngakunya moderat, padahal kuno berat. Bagaimana tidak kuno, cinta yang lahir dari syahwat mulai ada sejak jaman baheula, bagaimana mungkin orang yang tidak pacaran disebut sebagai “ketinggalan jaman”? Cinta negatif kini telah membanjiri pasaran, menebar kemudharatan, kampungan! Remaja gelagapan dan tidak tahu jalan, akhirnya ikut-ikutan. Bahkan cinta negatif telah menjelma menjadi teroris! Bukan hanya cinta yang mengeksploitasi seks, juga cinta kepada tahta dan harta yang membuat manusia berubah menjadi serigala yang sanggup tertawa-tawa ketika mengunyah bangkai teman sendiri (Contoh: korupsi, fitnah, mencontek).
Padahal gue, elo dan kita semua nich di dunia ini khan cuma sebentar, paling banter juga 80an tahun, itu juga dah nggak bisa dugem-dugeman lagi. Use your time wisely, Friend. Rasulullah pernah bersabda “Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukkan jarinya dalam lautan besar maka perhatikan berapa jumlah air yang menetes darinya” (HR Muslim).
Ingat donk Men…. Cinta kepada Allah sebagai cinta yang hakiki, sedang cinta kepada selain Allah dilaksanakan dalam rangka ketaatan kepada Allah. Entah cinta yang “resmi” itu akan datang di dunia atau tidak. Tapi ingin rasanya gue membalas semua cinta yang Allah ridhoi. Tulisan ini bukan untuk curhat internasional lho. Yah, siapa tahu ada yang senasib dengan gue. Guys, kita coba sama-sama yuk! Jangan sampai ada cinta halal yang tak terbalas.

Sujudku…
pun takkan memuaskan inginku
tuk hanturkan sembah sedalam kalbu
adapun kusembahkan syukur padaMu ya Allah
untuk nama, harta, dan keluarga yang mencinta
dan perjalanan yang sejauh ini tertempa
Alhamdulillah,
beri hamba kesempatan
yang membuat hamba mengerti lebih baik tentang makna diri
semua lebih berarti apabila dihayati
Alhamdulillah…